Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, ketiga warga China tersebut sebelumnya sudah terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan test Covid-19 yang berbasis asam nukleat, kemudian pemeriksaan CT Scan yang dilakukan dokter tersebut guna mengonfirmasi lebih lanjut.
Dilansir melalui factcheck.hkbu.edu.hk, memang sudah menjadi pedoman pemeriksaan yang dilakukan otoritas kesehatan China untuk melakukan CT Scan untuk mengonfirmasi lebih lanjut hasil positif Covid-19 setelah melakukan test Covid-19 yang berbasis asam nukleat.
Kemudian dilansir dari tfc-taiwan.org.tw bahwa kabar yang beredar tersebut telah salah mengartikan kasus yang terjadi pada tiga orang China yang bekerja di India tersebut. Mengutip dari poynter.org, para pakar menyatakan bahwa alat tes Covid-19 yang berbasis asam nukleat masih dapat mendeteksi Varian Covid-19 yang ada saat ini.
Dengan demikian klaim tiga orang china yang terpapar varian baru dari India tidak dapat dideteksi dengan alat test Covid-19 biasa merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.