Portkesmas Perkuat Kemampuan Komunikasi Tenaga Puskesmas dan Kader Kesehatan di Kota Denpasar

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar dengan peserta yang terdiri dari tenaga promosi kesehatan, gizi, dan kader kesehatan se Kota Denpasar.

15 Juli 2023 – Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas menyelenggarakan kegiatan pelatihan tenaga promosi kesehatan, gizi, dan kader kesehatan se-Kota Denpasar yaitu pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Portkesmas bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang didukung oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, SMPN 3 Kota Denpasar, serta didukung pula oleh hotel Hilton Garden Inn Ngurah Rai Airport, Mercure Jakarta Cikini, Ibis Styles Jakarta Simatupang, dan baju jaga medis Theatre Blues. Pelatihan ini dilakukan di Aula SMPN 3 Kota Denpasar pada 15 Juni 2023 yang diikuti oleh lebih dari 100 orang perwakilan tenaga promosi kesehatan, gizi, dan kader kesehatan se-Kota Denpasar.

Ni Wayan Rahadi, S.KM, M.Si, Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Denpasar memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. Ia menyampaikan pentingnya mempelajari dan menggunakan metode yang tepat dalam penyampaian informasi kesehatan agar tercapai persepsi yang baik sehingga diharapkan akan memicu perubahan perilaku. “Kedepannya, semoga bisa memilah yang mana yang benar dan yang mana yang bersifat hoaks”, tambah Rahadi yang mengikuti dari awal hingga akhir acara.

Wirasatya Eka Putra menyampaikan cara mengecek validitas informasi melalui WhatsApp Bot MAFINDO (085921600500).

I Putu Wirasatya Eka Putra selaku Spesialis Komunikasi Portkesmas, menjelaskan pentingnya pelatihan KAP dan literasi digital ini bagi para tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan yang merupakan ujung tombak perubahan perilaku kesehatan di masyarakat. “Sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat, tenaga puskesmas kader kesehatan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat yang berujung ke perubahan perilaku positif. Untuk itu, diperlukan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga puskesmas dan kader dalam berkomunikasi sehingga dapat lebih dipercaya, lebih akrab, dan mampu mempengaruhi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif kepada masyarakat sekitar”, tambah fasilitator pelatihan yang kerap disapa Wira tersebut.

Naaila menyampaikan, cari simpul menjadi salah satu teknik dalam KAP yang penting untuk membangun keakraban dengan lawan bicara.

Pelatihan di Pulau Dewata tersebut difasilitasi oleh I Putu Wirasatya Eka Putra, Savero Dwipayana, dr. Basra Amru, dr. Aditya Putra, Naaila Afifah, dr. Dhea Mangun, dan Nur’aini Exie. Pelatihan meliputi pengenalan prinsip dasar KAP, dilengkapi dengan praktik dan cerita pengalaman di lapangan. Alat bantu seperti modul, permainan, dan contoh kasus juga diberikan kepada peserta yang dapat digunakan untuk menerapkan di tengah masyarakat. Dalam membangun keakraban dengan warga, peserta diingatkan pentingnya menggunakan teknik mencari simpul dengan baik. Naaila Afifah selaku Spesialis Program Portkesmas menyampaikan bahwa dalam penyampaian pesan kunci, membangun keakraban salah satunya dengan teknik mencari simpul menjadi penting karena dengan adanya hal tersebut, masyarakat akan merasa lebih dekat dengan komunikator sehingga saat penyampaian pesan, masyarakat akan lebih mau untuk mendengar dan berpartisipasi.

Tak hanya soal prinsip berbicara, Nur’aini Exie juga menjelaskan pentingnya mendengarkan yang partisipatif dalam KAP.

Selain itu, Nur’aini Exie selaku Spesialis Program Portkesmas mengajak peserta untuk merefleksikan bahwa untuk mengejar perubahan perilaku, lebih penting untuk mendahulukan mendengarkan dibandingkan berbicara. “Mendengar menjadi penting karena dalam ilmu komunikasi, terdapat hukum timbal balik. Kita lebih dulu mendengar, sebelum kemudian kita akan didengar. Selain itu, kita perlu meningkatkan sense of belonging warga terhadap isu, jangan semata-mata membawa isu milik puskesmas ataupun pemilik program kesehatan”, ungkapnya.

Savero menjelaskan mengenai kondisi literasi digital terkini serta modul kebal hoaks untuk seluruh peserta.

Savero Dwipayana, trainer literasi digital dari ICT Watch dalam momen pelatihan ini juga menitipkan beberapa pesan terkait hoaks. Menurutnya, ruang digital menjadi salah satu media penyebaran hoaks yang sulit terkendali. “Salah satu ciri khas hoaks adalah biasanya hoaks merupakan informasi yang bersifat “mengaduk-aduk perasaan”. Oleh karena itu, masyarakat patut curiga apabila menemukan informasi yang sangat memancing emosi dengan sumber yang tidak jelas. Apalagi hoaks kesehatan yang isunya selalu seksi dan terus bermunculan dari tahun ke tahun”, ungkap Savero.

Penjelasan modul kebal hoaks dilanjutkan dengan workshop cara mengecek kebenaran informasi menggunakan WhatsApp Bot milik Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang dipandu Savero bersama dengan Wira. Mereka juga menjelaskan berbagai alat bantu cek hoaks dapat dicek di https://s.id/cekhoaks

Peserta mengikuti materi pengenalan KAP dan salah satu permainan dalam KAP, tangkap jari yang dipandu oleh dr. Basra.

Kegiatan yang dihadiri Kader Kesehatan se-Kota Denpasar tersebut penuh dengan keseruan dan partisipasi aktif dari para peserta. “Pertemuan kali ini luar biasa karena cara penyampaian materinya sangat bagus dan bermanfaat. Semoga kegiatan serupa dapat dilakukan kembali pelatihannya di Puskesmas kami,  agar semakin banyak kader kesehatan yang dapat dilatih untuk menjadi komunikator yang baik,” ujar salah satu peserta, Ibu Meita.

Antusiasme peserta kegiatan setelah berlatih menghafal nama dalam kelompok sebagai salah satu teknik KAP.

Apresiasi senada juga disampaikan oleh Eva dari Puskesmas 2 Denpasar Selatan. “Kegiatannya sangat bermanfaat dan seru karena ada permainan yang bisa digunakan, terlebih saya petugas promosi kesehatan yang banyak penyuluhan ke masyarakat,” ungkap Eva. 

Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan dalam upaya kebal hoaks ini merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Kota Denpasar. Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia dan modul kebal hoaks dari ICT Watch. Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Kulon Progo, Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, Kota Makassar, dan Kabupaten Tulungagung dengan diikuti total lebih dari 900 peserta.

Mengenai Portkesmas

Portkesmas atau Portal Kesehatan Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.

Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :

  • Promosi Kesehatan.
  • Kesehatan Lingkungan.
  • Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
  • Gizi.
  • Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multi stakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com 

#portkesmas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *