Liputan6.com, Jakarta – Pada masa kampanye pemilu yang sedang berjalan saat ini, Anggota Bawaslu, Herwyn JH Malonda, menyampaikan kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilah informasi dan memastikan masyarakat untuk melakukan cek fakta atas setiap informasi yang didapat.
Terlebih, di zaman digitalisasi yang mana semua informasi dapat dengan cepat tersebar ini, ia melihat potensi pelanggaran, seperti black campaign, hoaks, hingga disinformasi.
“Diharapkan kita semua dalam menerima informasi, kita saring dulu mana informasi yang bisa diteruskan, sudah tervalidasi kebenarannya, mana yang harus berhenti di kita,” kata Herwyn, dilansir dari situs resmi Bawaslu.
Adapun ia berharap, para peserta pemilu, baik eksekutif maupun legislatif dapat berkampanye secara sehat. Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat mengenai politik. Sehingga dalam prosesnya, masyarakat memperoleh pengetahuan yang jelas terkait peserta pemilu yang tengah berkampanye.
“Kampanye itu ‘kan pemberian informasi, melalui visi dan misi program dari peserta pemilu atau citra apa dia baik atau tidak. Kita harus lihat informasinya menyesatkan atau tidak,” katanya menambahkan.
Selain itu, Herwyn juga mengingatkan masyarakat bahwa keberagaman pilihan saat periode pemilu merupakan hal wajar. Namun, ia memiliki harapan yang besar kepada masyarakat untuk mengawasi pemilu secara bersama-sama dan tidak memutus tali persaudaraan yang ada.
“Jangan terpengaruh hal-hal, seperti politik uang yang sangat canggih sekarang. Diharapkan teman-teman memberikan informasi terkait potensi pelanggaran disampaikan saja kepada Bawaslu,” Herwyn menegaskan..