Oleh: Ni Made Ras Amanda Gelgel
Abstrak: Membangun masyarakat yang tangguh menghadapi dampak negatif dari misinformasi memerlukan kerja semua pihak. Perlawanan terhadap hoaks dan misinformasi di Indonesia selama ini lebih banyak bersifat top down atau mengandalkan pemerintah dan berpusat pada isu-isu nasional. Sedangkan misinformasi terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat. Butuh pendekatan dan penanganan dampak yang khas atau khusus di setiap daerah. Maka diperlukan pendekatan lebih komprehensif dan multidimensi dengan menyesuaikan kebutuhan, karakter, serta memperhatikan nilai-nilai budaya lokal setempat. Bandung memiliki permasalahan dampak misinformasi yang kompleks hingga terjadi praktik persekusi.
Maka policy brief ini memaparkan bagaimana pendekatan berbasis daerah yang diharapkan mampu memberikan perspektif baru dengan pendekatan nilai-nilai lokal. Bandung dengan karakter masyarakat yang guyub dan akrab dengan radioradio komunitas dapat menjadi kekuatan dalam melawan misinformasi. Policy brief ini menekankan perlunya kebijakan yang mendukung penguatan radio lokal dan komunitas khususnya pada kekuatan dan kompetensinya untuk menjadi garda terdepan melawan misinformasi.
Selain melalui radio, melawan hoaks dengan debunking atau upaya melawan misinformasi dapat melalui media-media lokal berbasis media sosial. Upaya melalui radio dan media sosial ini juga didukung oleh aktor penting lainnya seperti akademisi, aparat hukum, budayawan, hingga tokohtokoh masyarakat. Policy brief ini disusun berdasarkan riset yang telah dilakukan di wilayah Bandung pada tahun 2022.
Link download: https://cekfakta.com/download/PB/1.Policy-Brief-Bandung.pdf