Semarang, 7 Agustus 2024 – Melengkapi imunisasi anak adalah kunci untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit menular berbahaya. Sejak tahun 2022, Kementerian Kesehatan RI telah menambah sejumlah imunisasi baru untuk anak ke dalam jadwal imunisasi rutin yang diberikan gratis bagi balita dan anak usia sekolah dasar. Salah satunya adalah vaksin HPV yang saat ini diberikan pada anak perempuan usia 11-12 tahun untuk melindungi mereka dari penyakit kanker leher rahim (Serviks).
Untuk dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi, Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) didukung oleh UNICEF Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE), menggelar kegiatan Training of Trainer Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Imunisasi HPV di Kota Semarang. Kegiatan yang diberi nama “JAGA BERSAMA” ini bertujuan untuk membangun keterampilan komunikasi interpersonal tenaga Kesehatan, kader, dan guru sekolah dasar. Keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk dapat membangun kepercayaan, memotivasi warga, dan mengatasi kemungkinan penolakan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Irma Makiah menyampaikan komitmen pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya promosi kesehatan dan memberikan pelayanan imunisasi anak yang berkualitas. “Kami meyakini bahwa upaya promosi kesehatan membutuhkan dukungan banyak pihak. Saya berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk imunisasi. Jangan sampai anak-anak kita menderita karena penyakit berbahaya termasuk kanker serviks yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd, menekankan dukungan sektor pendidikan dalam pelaksanaan imunisasi. “Kami tidak hanya mendukung pelaksanaan imunisasi di sekolah, tetapi juga aktif memberikan informasi yang tepat kepada siswa dan orang tua. Dengan kolaborasi yang erat antara sektor pendidikan dan kesehatan, kami percaya bahwa bisa menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak-anak,” ujarnya.
Arie Rukmantara, Chief of UNICEF Java Field Office, menyatakan: “UNICEF berdedikasi pada target bersama secara global untuk melindungi kehidupan 86 juta anak perempuan dan mendukung 21 negara, termasuk Indonesia, dalam memberikan imunisasi HPV kepada anak perempuan Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. Pendekatan multi-sektoral UNICEF yang memanfaatkan platform sekolah dan komunitas kami utamakan untuk melindungi hak-hak anak perempuan dan memastikan permintaan terhadap vaksin, demand generation, tumbuh tinggi.”
Perlindungan hak anak perempuan yang makin kuat di Jawa Tengah semakin berkorelasi positif dengan naiknya angka Indeks Pembangunan Gender dan turunnya angka Indeks Ketimpangan Gender di provinsi dengan populasi terbesar ke-3 di Indonesia. “Jateng saat ini sudah banyak mencatat pemimpin perempuan sukses dan kuat, dari Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, dan kepala-kepala dinas provinsinya banyak Srikandi cerdas. UNICEF ingin 20-30 tahun lagi, prestasi ini tetap dan bahkan meningkat agar Indonesia Emas 2045 mencatat peran perempuan yang signifikan,” lanjut Arie.
Menurut Kepala Perwakilan UNICEF di Jawa tersebut, imunisasi HPV penting disukseskan karena setiap dua menit, seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Imunisasi human papillomavirus (HPV) — penyebab utama kanker serviks — dapat mencegah sebagian besar kasus. Dan, apabila dikombinasikan dengan skrining dan pengobatan, menyediakan jalan menuju eliminasi.
Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, menyoroti pentingnya pendekatan ‘Jaga Bersama’ dalam meningkatkan cakupan imunisasi. “Pendekatan ‘Jaga Bersama’ menekankan upaya kolaborasi diantara sektor kesehatan, pendidikan, universitas, lembaga masyarakat, swasta dan juga media. Bersama UNICEF Indonesia kami berupaya untuk terus melakukan upaya promotive dan preventive yang merupakan pilar penting dalam transformasi kesehatan di Indonesia.”
Ika Susianingsih S.Pd, guru sekolah dasar yang ikut serta dalam pelatihan ini, menyampaikan antusiasmenya, “Pelatihan ini memberikan wawasan baru tentang cara berkomunikasi yang efektif dan menyenangkan dengan anak-anak dan orang tua. Kami sekarang lebih siap untuk mengedukasi orang tua dan siswa-siswi di sekolah-sekolah kami tentang pentingnya imunisasi.”
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model dan bisa diterapkan di daerah lain untuk menjangkau lebih banyak tenaga kesehatan, kader, dan guru yang merupakan ujung tombak edukasi kesehatan di masyarakat.
**Tentang Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas)**
Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) merupakan organisasi non pemerintahan dan kepemudaan yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer.
Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :
- Promosi Kesehatan.
- Kesehatan Lingkungan.
- Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
- Gizi.
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas dilakukan melalui kolaborasi multipihak. Ikuti langkah Portkesmas dalam rangka menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com