Kolaborasi ‘Jaga Bersama’ Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Tenaga Kesehatan dan Guru di Makassar

Makassar, 3 Oktober 2024 – Kanker Serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, sekitar 36.000 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya dan pada tahun 2020 kanker serviks menyebabkan 21.000 kematian pada perempuan di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2022 meluncurkan program pencegahan kanker serviks sejak usia dini melalui pemberian imunisasi HPV untuk anak perempuan usia 11 dan 12 tahun. Meskipun terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks, masih ada sebagian masyarakat yang ragu dan menolak karena khawatir efek samping, alasan keagamaan, dan anggapan bahwa imunisasi tidak diperlukan. Selain itu, maraknya peredaran hoaks dan misinformasi tentang imunisasi semakin menimbulkan keragu-raguan masyarakat pada imunisasi.

Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), didukung oleh UNICEF Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dinas Pendidikan Kota Makassar serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+), melalui inisiatif ‘Jaga Bersama’ menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Kesehatan untuk imunisasi HPV di Kota Makassar pada 2-3 Oktober 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun keterampilan komunikasi perubahan perilaku tenaga kesehatan, guru dan penyuluh kesehatan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meningkatkan penerimaan masyarakat pada imunisasi menggunakan metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP). Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta.

Sesi mengalami yang difasilitasi oleh dr. Aditya Putra.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Andi Mariani, MH.Kes, menyambut baik inisiatif kolaborasi ini untuk dapat meningkatkan capaian imunisasi di Kota Makassar. “Kanker serviks merupakan ancaman nyata bagi perempuan. Namun kini dengan adanya imunisasi yang dilakukan dua kali pada usia 11 dan 12 tahun, masing-masing 1 dosis, penyakit tersebut dapat dicegah. Kami mengapresiasi kolaborasi “Jaga Bersama” yang diinisiasi oleh UNICEF. Semoga pelatihan bisa diperluas sehingga lebih banyak tenaga kesehatan, guru dan penyuluh kesehatan yang memiliki keterampilan komunikasi seperti ini” , tambahnya.

Sementara itu, Analis Monitoring dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Asma S.Pd., M.Pd mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, menambahkan pentingnya sosialisasi rutin imunisasi di sekolah bagi guru dan murid, juga orang tua. “Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS memerlukan dukungan banyak pihak untuk dapat mengatasi penolakan yang masih ada. Dengan pelatihan ini, selain tenaga kesehatan, guru juga dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi pada murid dan juga orang tua”, ujarnya.

Rizky Ika Syafitri, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia, menyampaikan komitmen penuh UNICEF untuk pemenuhan hak anak. “Kegiatan ini adalah wujud komitmen kami untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk sehat dan terlindungi dari ancaman berbagai penyakit berbahaya yang mengancam jiwa. Imunisasi merupakan intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan terbukti mencegah jutaan kematian di seluruh dunia.  Imunisasi rutin untuk anak diberikan gratis kepada semua anak tanpa memandang status sosial ekonomi, pekerjaan, suku dan agama. Jadi mari kita pastikan anak kita mendapatkan hak nya untuk hidup sehat dan mencapai cita-citanya” ujar Rizky.

Permainan adu tepuk yang dibawakan saat praktik sesi edukasi di Sekolah Dasar.

Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, menyampaikan keinginan kuat organisasi anak muda, Portkesmas untuk dapat berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. “Kami akan memanfaatkan dukungan UNICEF secara optimal untuk dapat membantu puskesmas, sekolah dan organisasi lain di daerah untuk bekerjasama meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Melalui inisiatif “Jaga Bersama” kami berharap kemampuan tenaga kesahatan, guru, dan penyuluh kesehatan meningkat untuk dapat mempromosikan imunisasi dengan cara yang mudah dicerna oeh masyarakat” ungkap Basra.

Salah satu peserta pelatihan dari Puskesmas Mamajang, Nur Asmi Noviani, SKM, menjelaskan pengalamannya selama mengikuti kegiatan. ”Pengalaman mengedukasi masyarakat dengan teknik KAP baru saya alami sekarang. Saya terkesan ternyata teknik ini membuat orang tua antusias dengan pemberian imunisasi untuk anaknya.  Saya berharap ilmu ini dapat membantu saya dalam mengedukasi masyarakat tentang berbagai layanan kesehatan yang ada dengan cara yang menyenangkan”, katanya.

Tentang Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas)

Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) merupakan organisasi non pemerintahan dan kepemudaan yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer.

Sejak tahun 2024, Portkesmas didukung UNICEF Indonesia menjalankan inisiatif ‘Jaga Bersama’ yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak Indonesia dengan mengembangkan metode edukasi yang praktis untuk tenaga kesehatan, anak muda, guru, dan tokoh kunci imunisasi lainnya dalam meningkatkan minat masyarakat untuk imunisasi. Inisiatif ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun lokal terdiri atas unsur pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, akademisi, praktisi komunikasi dan lainnya.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas dilakukan melalui kolaborasi multipihak. Ikuti langkah Portkesmas dalam rangka menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fitur Aksesibilitas