Cilacap, 22 Oktober 2024 – Melengkapi imunisasi anak merupakan upaya melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya, salah satunya kanker serviks. Penyakit kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2022 meluncurkan program pencegahan kanker serviks sejak usia dini melalui pemberian imunisasi HPV untuk anak perempuan usia 11 dan 12 tahun. Walaupun terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks, sebagian masyarakat masih ragu dan menolak karena kekhawatiran tentang efek samping, alasan keagamaan, dan anggapan bahwa imunisasi tidak diperlukan. Selain itu, maraknya peredaran hoaks dan misinformasi tentang imunisasi juga turut mengambil andil dalam menimbulkan keragu-raguan masyarakat pada imunisasi.
Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), didukung oleh UNICEF Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+), melalui inisiatif ‘Jaga Bersama’ menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Kesehatan untuk imunisasi HPV di Kabupaten Cilacap pada 21-22 Oktober 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun keterampilan komunikasi perubahan perilaku tenaga kesehatan, guru dan penyuluh kesehatan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meningkatkan penerimaan masyarakat pada imunisasi menggunakan metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP). Kegiatan ini diikuti oleh 53 orang peserta.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr. Pramesti Griana Dewi, M.Kes., M.Si, menyambut baik inisiatif kolaborasi ini untuk dapat meningkatkan capaian imunisasi di Kabupaten Cilacap. “Kami mengapresiasi kolaborasi ‘Jaga Bersama’ yang diinisiasi UNICEF dengan baik. Dengan adanya pelatihan ini, kami yakin para tenaga kesehatan dan guru akan memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik sehingga dapat membantu meningkatkan minat masyarakat dalam melengkapi imunisasi anaknya”, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Luhur Satrio Muchsin, S.STP., M.Si, menambahkan dukungan sektor pendidikan dalam pelaksanaan imunisasi. “Kami turut terlibat dalam melindungi anak-anak kami di sekolah dengan memastikan semuanya mendapatkan imunisasi. Selain sebagai tempat imunisasi, sekolah juga merupakan tempat edukasi pentingnya imunisasi bagi murid dan orang tuanya. Kegiatan-kegiatan edukasi serupa untuk imunisasi dan isu kesehatan lainnya di sekolah perlu kita tingkatkan bersama-sama ”, ujarnya.
Yuanita Nagel, Education Officer Unicef Java mewakili Kantor Perwakilan UNICEF wilayah Jawa-Bali, menyampaikan komitmen penuh UNICEF untuk pemenuhan hak anak. “Kegiatan ini adalah wujud komitmen kami untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk sehat dan terlindungi dari ancaman berbagai penyakit berbahaya yang mengancam jiwa. Imunisasi merupakan intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan terbukti mencegah jutaan kematian di seluruh dunia. Imunisasi rutin untuk anak diberikan gratis kepada semua anak tanpa memandang status sosial ekonomi, pekerjaan, suku dan agama termasuk untuk anak-anak yang tidak sekolah. Jadi mari kita pastikan anak kita mendapatkan hak nya untuk hidup sehat dan mencapai cita-citanya”, ujar Yuanita.
Rizky Ika Syafitri, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia, membawakan pentingnya keterampilan komunikasi dalam perubahan perilaku terkait dengan imunisasi. “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memastikan semua anak mendapatkan imunisasi. Salah satu penyebab enggan nya masyarakat melakukan imunisasi adalah adanya rasa ragu dan khawatir terkait dengan imunisasi tersebut. Dengan inisiatif “Jaga Bersama” ini, kami berharap dapat meningkatkan keterampilan komunikasi pihak-pihak yang secara langsung berkontribusi dalam kesuksesan imunisasi. Harapannya, dengan komunikasi yang baik dapat dicapai perubahan perilaku menuju ke peningkatan minat imunisasi masyarakat”, Tegasnya.
Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, menyampaikan komitmennya dalam memfasilitasi kolaborasi untuk memastikan anak Indonesia sehat. “Melalui inisiatif ‘Jaga Bersama’ yang didukung oleh UNICEF, kami berkomitmen untuk terlibat aktif memfasilitasi kolaborasi berbagai pihak. Harapan kami inisiatif ini bisa dilanjutkan teman-teman di daerah dalam upaya kolaborasi edukasi lebih lanjut terkait imunisasi maupun berbagai isu kesehatan lainnya” ungkap Basra.
Salah satu peserta pelatihan dari perwakilan peserta dari unsur guru SD Negeri Tambakreja 10, Dini Hary Budiman, menjelaskan pengalamannya selama mengikuti kegiatan. ”Saya terkesan dengan teknik yang diajarkan dalam pelatihan ini. Saat melakukan edukasi langsung, orang tua tampak antusias dalam mengikuti edukasi dan setuju untuk memberikan imunisasi pada anaknya. Dengan teknik baru ini, saya berharap dapat mengedukasi lebih banyak masyarakat dengan cara yang menyenangkan”, katanya.
Tentang Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas)
Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) merupakan organisasi non pemerintahan dan kepemudaan yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer.
Sejak tahun 2024, Portkesmas didukung UNICEF Indonesia menjalankan inisiatif ‘Jaga Bersama’ yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak Indonesia dengan mengembangkan metode edukasi yang praktis untuk tenaga kesehatan, anak muda, guru, dan tokoh kunci imunisasi lainnya dalam meningkatkan minat masyarakat untuk imunisasi. Inisiatif ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun lokal terdiri atas unsur pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, akademisi, praktisi komunikasi dan lainnya.
Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas dilakukan melalui kolaborasi multipihak. Ikuti langkah Portkesmas dalam rangka menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com