tirto.id – Lembaga survei mulai berlomba-lomba memublikasikan hasil penelitian terkait elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024. Biasanya, lembaga survei menyebarkan temuan ini di berbagai kanal, seperti situs resmi dan akun media sosial lembaga survei tersebut.
Namun, kami menemukan beberapa kelompok tidak bertanggung jawab yang menyebarkan klaim hasil survei di media sosial, tapi hasil surveinya telah dimodifikasi. Salah satunya terkait dengan hasil elektabilitas calon bupati di Jember, Jawa Timur.
Unggahan mencurigakan terkait elektabilitas calon Bupati Jember, Tirto temukan dari unggahan akun @diditpr4 di TikTok pada 21 September 2024 (arsip). Dalam video tersebut terdapat narasi yang menyebut pasangan Hendy Siswanto-M. Balya Firjaun Barlaman unggul dalam elektabilitas survei dari lembaga Accurate Independent Survey.
Dalam foto berlatar merah tersebut, terlihat Hendy-Firjaun punya elektabilitas sebesar 38,7 persen. Di bawahnya ada Fawad-DJC yang mengumpulkan elektabilitas 31,5 persen. Sementara itu, ada 15,6 persen responden yang tidak memberi jawaban. Menurut unggahan tersebut, survei dilangsungkan pada periode 1-21 September 2024.
“ELEKTABILITAS HASIL SURVEY PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI JEMBER PILKADA 2024, @Hendy Siswanto DAN GUS FIRJAUN JAUH MENGUNGGULI @gus.fawait DAN JOKO,” begitu tulis keterangan penyerta unggahan.
Sampai dengan Selasa (12/11/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 38 ribu penonton. Terdapat juga lebih dari 600 tanda suka dan 300 komentar yang dikumpulkan unggahan.
Menariknya, akun @diditpr4 membuat unggahan yang sama, di hari yang sama (arsip). Unggahan tersebut mengumpulkan hampir 3 ribu penonton.
Terdapat beberapa hal mencurigakan dari unggahan tersebut, seperti jumlah persentase yang tidak mencapai 100 persen; serta penggunaan font dan desain yang tidak sinkron.
Lalu, apakah informasi ini menampilkan data hasil survei yang benar mengenai Pilkada Jember?