Kementerian Kesehatan menggelar upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di kantor Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (12/11/2024). Upacara yang berjalan dengan hikmat ini dipimpin oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan dihadiri oleh pejabat kementerian, tenaga kesehatan, serta staf Kemenkes. Acara dilaksanakan dengan mengikuti rangkaian protokol upacara yang ketat, memastikan kelancaran dan ketertiban sepanjang kegiatan.
Pada kesempatan tersebut, Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kemenkes berperan sebagai tim medis yang memberikan layanan kesehatan kepada peserta upacara, seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan penanganan darurat jika diperlukan. Tim medis ini bekerja sigap untuk memastikan kesehatan peserta terjaga selama acara berlangsung.
Upacara peringatan HKN ke-60 ini pun dijadikan momentum untuk pemberian penghargaan kepada ASN berprestasi di lingkungan Kementerian Kesehatan yaitu berupa tanda kehormatan Lencana Karya Satya bagi pegawai yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam pelayanan Kesehatan, berkontribusi besar dan mensukseskan program-program Kemenkes.
Dalam pidatonya, Menkes, Budi Gunawan Sadikin menyampaikan amat upacara yang berisi tentang 2 program Quick Win Presiden Republik Indonesia di seKtor Kesehatan yaitu Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Akselerasi dari Pengentasan Tuberkulosis.
“Beberapa program Quick Win dari bapak presiden yang harus kita lakukan, yang nomor satu adalah pemeriksaan Kesehatan gratis untuk semua kelompok umur bagi seluruh masyarakat harus kita lakukan, agar memastikan kita bisa mendeteksi lebih dini jika ada kondisi keseahtan yang menurun dari masyarakat. Program Quick Win yang kedua adalah akselerasi dari pengentasan tuberculosis, ini penyakit yang sudah membunuh lebih dari 1 miliar manusia sejak 200 tahun terakhir, ini adalah pandemi terbesar di dunia sampai sekarang tidak pernah bisa selesai tertangani. Oleh karena itu saya ingin memastikan bahwa TB sebagai penyakit menular itu harus bisa di indentifikasi, di screening, didiagnosa oleh seluruh jajaran fasilitas Kesehatan kita, obat-obatan rezim yang baru sudah jauh lebih mudah, jauh lebih pendek waktunya itu harus kita pastikan bisa diminum sampai selesai oleh seluruh penderita TBC. Dengan dua hal tersebut di atas diharapkan seharusnya Indonesia bisa turun insiden dan prevalensi TBC jauh di bawah angka yang sekarang,” ungkap Menkes pada pidatonya.
Melalui dua program ini, Menkes berharap Indonesia dapat segera menurunkan angka insiden dan prevalensi TBC, serta memperkuat sistem kesehatan nasional untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dengan lebih baik.