tirto.id – Pemberian vaksin COVID-19 masih terus diwarnai kekhawatiran terhadap efek samping jangka panjangnya. Ketakutan ini akhirnya berujung pada bertebarannya narasi-narasi miring terkait vaksin tersebut di jagat maya.
Baru-baru ini misalnya, sebuah akun X dengan nama @toobaffled (arsip) menyebarkan klaim bahwa jutaan orang yang divaksin COVID-19 akan meninggal dalam 5 tahun. Narasi itu disebut berasal dari Cleveland Clinic, pusat medis akademis nirlaba yang memadukan perawatan klinis dan rumah sakit dengan penelitian dan pendidikan.
Akun pengunggah turut melampirkan artikel dari media bernama Slay News,yang berbahasa Inggris, berjudul “Cleveland Clinic: Millions of Covid-Vaxxed Will Die Within ‘5 Years’’. Dalam artikel yang disertakan, Cleveland Clinic dikatakan telah mengeluarkan peringatan yang mengerikan bahwa jutaan orang yang menerima “vaksin mRNA Covid” akan menghadapi kematian mendadak dalam “lima tahun” mendatang.
Namun, menurut artikel, lembaga itu belum mengeluarkan peringatan kepada publik tentang gelombang kematian yang mengancam penerima vaksin COVID.
“Sebaliknya, Cleveland Clinic diam-diam mengeluarkan berita mengejutkan dalam pembaruan terkini di situs webnya. Menurut Cleveland Clinic, kematian massal diperkirakan akan melonjak karena bom waktu miokarditis di antara orang yang divaksinasi Covid,” begitu bunyi artikelnya.
Cuitan X yang berisi artikel Slay News ini telah disimpan oleh lebih dari seribu orang, per Senin (24/3/2025) hingga Rabu (9/4/2025). Jumlah impresinya pun ramai, di antaranya berupa 3.800 likes, 1.800 retweet, dan 304 replies.
Beberapa akun media sosial lain pun terlihat membagikan narasi serupa, seperti akun X ini dan akun Instagram ini.
Lantas, benarkah klaim yang berseliweran?