KOMPAS.com – Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi adanya aksi demonstrasi menuntut penangkapan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam video terlihat aksi demonstrasi di depan sebuah gedung. Narasi yang menyatakan demonstrasi itu menuntut penangkapan Jokowi dan pemakzulan Gibran terlihat dalam teks di dalam video.
Namun, setelah ditelusuri, narasi dalam video itu tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan aksi demonstrasi menuntut penangkapan Jokowi dan pemakzulan Gibran salah satunya dibagikan akun Facebook ini. Ada kemungkinan juga video yang sama diunggah akun lain.
Dalam video, tampak kerumunan demonstran mencoba masuk ke dalam sebuah gedung.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
DEMO TANGKAP JOKOWI DAN MAKZULKAN GIBRAN BERGEMA LAGI, DAN AKAN TERUS BERGEMA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan demonstrasi menuntut penangkapan Jokowi dan pemakzulan GibranPenelusuran Kompas.com
Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun TikTok ini pada 24 Juli 2025.
Keterangan dalam unggahan menyebutkan, video itu adalah momen ketika sejumlahmasyarakat adat dan mahasiswa melakukan demonstrasi di halaman DPRD Kalimantan Barat (Kalbar).
Dalam aksinya, mereka menyuarakan penolakan terhadap program transmigrasi yang dikhawatirkan dapat mengancam hak dan kesejahteraan warga lokal.
Dikutip dari Tribun Pontianak, massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Kalbar melakukan aksi demonstrasi di halaman DPRD Kalbar pada 21 Juli 2025.
Koordinator lapangan aksi, Endro, menyebut program transmigrasi yang selama ini berjalan tidak memberikan pemerataan fasilitas publik, seperti listrik, pelatihan, dan pembinaan ekonomi.
Ia menilai kebijakan tersebut lebih banyak memberikan manfaat kepada pendatang dibandingkan warga asli Kalbar.
Aksi demonstrasi itu tidak menyatakan tuntutan terkait penangkapan Jokowi atau pemakzulan Gibran.