tirto.id – Menjelang hari peringatan kemerdekaan Indonesia, beredar narasi terkait isu kebangsaan di sejumlah daerah yang menghebohkan. Di Facebook beredar unggahan soal usul Presiden Prabowo Subianto ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk gelar referendum di wilayah Aceh dan Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Narasi ini salah satunya dibagikan oleh akun Facebook “Kalimada Kalimada” (arsip). Dalam klip singkat berdurasi satu menit, rekaman itu memperlihatkan tangkapan layar berita Antara dengan foto Prabowo bersalaman dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, António Guterres. Judul artikelnya yakni “Prabowo usulkan PBB gelar referendum di wilayah sengketa Aceh dan Papua Barat”.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot(‘/22201407306/tirto-desktop/inline-2’, [[336, 280], [300, 250]], ‘gpt-inline2-passback’).addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display(‘gpt-inline2-passback’);});
Kemudian pada menit 0:30, tampak cuplikan Guterres sedang menyampaikan pidato berbahasa Inggris. “Bila ini benar adanya.. R̶e̶f̶e̶r̶e̶n̶d̶u̶m̶ yg di usulkan presiden Prabowo merupakan peluang besar untuk Aceh & Papua,” begitu bunyi keterangan yang dibubuhkan bersama video.
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot(‘/22201407306/tirto-desktop/inline-3’, [[336, 280], [300, 250]], ‘gpt-inline3-passback’).addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display(‘gpt-inline3-passback’);});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Unggahan bertanggal 3 Agustus 2025 ini sudah dilihat sebanyak 56 kali dan mendapat lima reaksi emoji. Meski reaksi unggahannya sepi, narasi ini penting untuk diperiksa kebenarannya mengingat belakangan banyak media yang dicatut untuk menyebarkan klaim menyesatkan.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot(‘/22201407306/tirto-desktop/inline-4’, [[336, 280], [300, 250]], ‘gpt-inline4-passback’).addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display(‘gpt-inline4-passback’);});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Prabowo Usul ke PBB untuk Gelar Referendum Aceh-Papua, Apa Iya?
Pada akhir Juli lalu misalnya, beredar tangkapan layar artikel Gelora News dengan narasi sumber abolisi Tom Lembong dan amnesti Hasto Kristiyanto berasal dari perintah mantan presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Namun, klaim itu sudah terbukti tidak benar dan laporan asli Gelora News dengan header dan tanggal terbit artikel yang sama persis bertajuk “Reuni Angkatan 80 UGM Dituding Settingan, Jokowi: Kalau Tidak Datang Tentu Ramai”.
Lantas, bagaimana kebenaran tangkapan layar artikel Antara soal usul Prabowo terkait Referendum Aceh dan Papua Barat?