KOMPAS.com – Tersiar kabar mengenai lima santri Pondok Pesantren (Ponpes) Rubath Nurul Fajri yang tewas dalam insiden kebakaran.
Kebakaran diklaim terjadi akibat serangan molotov yang diduga sebagai relawan Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Narasi mengenai lima santri yang tewas akibat serangan molotov disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan sebuah video menampilkan bekas bangunan terbakar.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 17 September 2024:
*Info terupdate 5 Santri tewas terbakar ulah Relawan Berani Mati Jokoei.*
*Sangat BIADAB!!! SADIS!!! di bulan SEPTEMBER teror Neo-Komunis, sebuah Pesantren “Nurul Fajri” Habib Abdurrahman bin Ahmad Asseqaf di Caringin Sukabumi di bakar gerombolan orang tak dikenal melemparkan beberapa molotov pada banyak kamar santri, Umat Islam dimanapun berada harap Siaga 1 kelompok Neo PKI – Neo Komunis lagi bikin ulah dan teror.*
*VIRALKAN DI SELURUH MEDSOS KARENA TIDAK AKAN TAYANG DI MEDIA TELEVISI.*