Sebuah video beredar di WhatsApp yang diklaim memperlihatkan modus baru peretas melakukan pencurian data pribadi korbannya, menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Video itu memperlihatkan dua pria menunjukkan cara kerja penipu yang menggunakan kode QRIS. Mula-mula kode itu bisa dipindai menggunakan ponsel, yang kemudian mengantarkan pengguna padawebsiteyang berisi formulir untuk memasukkan data pribadi berupausername,password, dan PIN, yang dimasukkan melalui formulir tersebut, langsung terkirim dan bisa ditampilkan di laptop pelaku penipuan tersebut.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah modus penipuan saat ini dapat menggunakan kode batang (barcode) mirip QRIS?