Hoaks Prabowo Minta Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Mundur

tirto.id – Pelaksanaan retret bagi kepala daerah terpilih yang digelar mulai tanggal 21 Februari hingga 28 Februari 2025 telah selesai dilaksanakan. Beragam dinamika sempat mewarnai pelaksanaan retret, mulai dari soal efisiensi anggaran, hingga sempat absennya kepala daerah kader PDI Perjuangan (PDIP) dalam kegiatan tersebut.

Sehari sebelum pelaksanaan retret, Ketua Umum Partai PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala daerah terpilih dari partainya, agar menunda mengikuti kegiatan tersebut. Instruksi dari Ketum PDIP soal retret ini juga telah tertuang dalam surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan pada Kamis 20 Februari 2025.

Hal ini memantik perbincangan hangat di media sosial, salah satunya soal klaim yang menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret untuk mundur.

Narasi itu ditemukan diunggah oleh sejumlah akun. Di Facebook, klaim itu diunggah oleh akun “Senandung Community”(arsip) pada Minggu (23/2/2025) dan “Kami Oposisi”(arsip) pada Senin (24/2/2025). Kami juga menemukan unggahan serupa di TikTok melalui unggahan akun “adipangibran”(arsip) pada Minggu (23/2/2025).

Sejumlah unggahan tersebut menyertakan video Prabowo yang berpidato, yang menyerukan akan menindak pihak yang bandel dan dablek. Terdapat keterangan teks dalam video tersebut yang mengaitkan pidato itu dengan kepala daerah kader PDIP yang tidak mengikuti retret.

“Presiden Prabowo Subianto Meminta Kepala Daerah PDIP yang Tidak Ikut Retreat Silahkan Mundur,” tulis keterangan teks yang tertera dalam video tersebut.

Sepanjang Minggu (23/2/2025) hingga Selasa (4/3/2025), atau selama sembilan hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh tiga ribu tanda suka, 606 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 869 kali.

Lalu, benarkah klaim yang menyebut Presiden Prabowo meminta kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret untuk mundur?

Fitur Aksesibilitas