tirto.id – Beredar di media sosial, sejumlah unggahan yang menyebarkan klaim bahwa ada emas palsu milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di tengah masyarakat.
Dalam narasi yang tersebar, perusahaan BUMN tersebut diklaim telah melakukan pemalsuan emas sebanyak 109 ton dengan nilai mencapai Rp185 triliun, sejak tahun 2020 silam. Beberapa unggahan bahkan menyebut, masyarakat perlu mengecek keaslian dari emas Antam yang mereka miliki.
Narasi tersebut, dengan berbagai variasinya, disebarkan oleh sejumlah akun, di antaranya “folkmedsos” (arsip), “putr4_k0n0h4” (arsip) “reelsmajeliskopi08”,“kotamagelang_info”, “psstore_surabayaa”, “tuwaga.id”,“info.pesisir.selatan”,“side.storys”, dan “danielsugiarto.ds”, secara serentak dalam satu pekan terakhir.
Beberapa unggahan tersebut juga melampirkan foto dan video yang dinarasikan sebagai penangkapan enam petinggi PT Antam terkait kasus pemalsuan emas sebanyak 109 ton.
“Breaking news!. Setelah PT. Pertamina mengedarkan Pertamax palsu, kini giliran PT. Antam mengedarkan emas palsu. INI BUMN SEMUA, LHO! Rakyat semakin tidak percaya kepada pemerintah. Rupiah, Anjlok. Makan Siang Gratis, keracunan. LPG, dibikin langka. Pertamax, dioplos. Emas, dipalsukan,” bunyi keterangan salah satu unggahan pada Rabu (5/3/2025).
Sepanjang Selasa (4/3/2025) hingga Kamis (6/3/2025), atau baru dua hari tersebar di Instagram, salah satu unggahan itu telah mendapatkan lebih dari 200 ribu tanda suka serta 13 ribu komentar.
Lantas, bagaimana kebenaran informasi ini? Benarkah PT Antam melakukan pemalsuan emas sebesar 109 ton yang kini beredar di masyarakat?