KOMPAS.com – Di jagat maya beredar tangkap layar sebuah artikel dengan judul yang mengeklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai kaum radikal.
Artikel itu diklaim diterbitkan media Tempo pada 29 April 2025. Namun, setelah ditelusuri konten tersebut merupakan hasil manipulasi.
Sebagai konteks, isu soal keaslian ijazah Jokowi saat ini masih menjadi polemik. Teranyar, sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) meragukan keaslian ijazah Jokowi sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Artikel Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini. ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel berjudul: “Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal Yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap Dan Penjarakan Orang-Orang Yang Menebar Fitnah Kepada Presiden ke-7 Indonesia”.