Preeklampsia menjadi penyebab 500.000 kematian bayi dan 76.000 kematian ibu setiap tahunnya. Preeklampsia merupakan suatu kondisi peningkatan tekanan darah pada ibu hamil disertai dengan temuan protein dalam urine (proteinuria). Kebanyakan kondisi ini terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Ada bermacam faktor risiko yang menyebabkan terjadinya preeklampsia pada ibu hamil, salah satunya adalah usia. Hasil penelitian dalam pencarian 25 jurnal menunjukan bahwa usia ibu hamil adalah salah satu faktor penyebab preeklamsia, yaitu usia kehamilan kurang dari 20 tahun dan di atas 35 tahun.
Kenali gejala preeklampsia antara lain, tekanan darah tinggi (hipertensi), ditemukannya protein di dalam urin (proteinuria), sakit kepala berat atau terus-menerus, sesak napas, gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya, pusing, lemas, mual dan muntah, frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun. Namun, munculnya salah satu gejala di atas belum bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis preeklampsia, segera kunjungi dokter untuk mendapat pengobatan dan sebagai upaya deteksi dini kondisi preeklampsia.
Preeklampsia juga bisa dicegah dengan beberapa cara, seperti:
- Melakukan kontrol kehamilan secara rutin. Pemerintah menganjurkan untuk melakukan kontrol minimal 6x selama masa kehamilan sebagai upaya deteksi dini adanya faktor preeklampsia.
- Rutin melakukan pengecekan tekanan darah dan gula darah jika memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes sebelum kehamilan.
- Menjaga pola hidup tetap sehat, yaitu dengan menjaga berat badan ibu dan bayi tetap ideal, mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam, menjaga stres, mencukupi nutrisi dan mengonsumsi vitamin/mineral sesuai anjuran dokter, serta rajin berolahraga sesuai kemampuan.
Penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan edukasi dan informasi dari sumber yang tepat mengenai hal-hal seputar kehamilan. Agar jangan sampai karena ketidak tahuan tersebut justru membahayakan keselamatan ibu maupun janin. Dibutuhkan banyak peran dan waktu yang tidak sebentar untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, terutama peran fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas.
Referensi:
UNAIR News,2021
http://news.unair.ac.id/2021/04/01/korelasi-musim-dengan-angka-kejadian-preeklampsia-di-jawa-timur/
Kemenkes, 2021
https://promkes.kemkes.go.id/peringatan-hari-preeklamsia-sedunia-2021
https://www.alodokter.com/preeklamsia
Fidyati, 2021
https://erepository.uwks.ac.id/9365/