Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan Ade Armando yang sedang menyampaikan klaim adanya jutaan tentara Cina masuk ke Indonesia merupakan konten yang dimanipulasi.
Faktanya, video tersebut dipotong sehingga Ade Armando seolah sedang menyampaikan klaim adanya jutaan tentara Cina masuk ke Indonesia. Pada video versi lengkapnya, Ade Armando justru sedang mengatakan bahwa klaim tersebut adalah informasi yang tidak berdasar.
Video dengan durasi lebih lama pertama kali diunggah di kanal Youtube CokroTV pada 21 Agustus 2021 dengan judul “PRANK INVASI CINA KE INDONESIA | Logika Ade Armando”.
Dalam video aslinya Ade Armando benar menyinggung soal isu masuknya tentara Tiongkok ke Indonesia, namun jika dilihat lebih lanjut, Ade Armando sejatinya memberi tanggapan terhadap imajinasi atau opini masyarakat terkait isu tersebut. Berikut pernyataan lengkap Ade Armando yang dimulai dari detik ke 0:17 sampai dengan menit ke 1:27 :
“Kelompok-kelompok kadrun terus memanfaatkan kegentingan situasi Covid-19 ini untuk membangun kebohongan tentang apa yang mereka sebut Invasi Cina ke Indonesia. Saat ini beredar di beberapa WhatsApp group, tulisan-tulisan yang seolah merujuk pada penyelidikan intelijen, tentang invansi Cina ke Indonesia. Bagi kita yang berakal sehat, informasinya sangat tidak masuk akal.
Namun kalau kita baca berbagai respons yang disampaikan, kita layak khawatir bahwa kebohongan yang terus diulang-ulangi ini, sangat mungkin menyesatkan pikiran banyak warga biasa.
Saya kutipkan saja ya tulisan-tulisan yang seolah berbasis laporan intelijen itu dalam bahasa saya. Jadi digambarkan bahwa sejak awal Covid-19 (akhir 2019) sampai Juni 2021. Jumlah tentara Cina yang masuk ke Indonesia dengan sepengetahuan dan restu Pemerintah Jokowi sudah mencapai 14 juta orang. Menurut laporan intelijen ini, gelombang kedatangan tentara Cina memanfaatkan kelengahan masyarakat Indonesia yang sedang terpusat perhatiannya pada pandemi”
Pada akhir video, Ade kembali menegaskan daftar informasi tidak berdasar itu merupakan imajinasi liar mereka yang tidak berakal sehat. Ade menegaskan informasi ini mudah “dimakan” orang yang memiliki ‘kebencian’ sejak awal terhadap sesuatu.
“Bagi mereka yang tak berakal, kisah-kisah provokatif ini bisa menjadi landasan kebencian yang akan terus tumbuh. Karena itu, mari terus gunakan akal sehat,” tegas Ade.