Telah beredar pesan melalui WhatsApp berisi informasi berupa larangan mengonsumsi produk makanan kaleng asal Thailand akibat terkontaminasi darah penderita AIDS dan daftar minuman mengandung aspartam sebabkan kanker otak, diabetes, serta pengerasan sumsum tulang belakang. Pesan tersebut mengatasnamakan Dr. H. Ismuhadi, MPH.
Berdasarkan hasil penelusuran, kedua informasi tersebut adalah hoaks lama yang berulang. Informasi pertama, terkait larangan mengonsumsi produk makanan kaleng asal Thailand pernah beredar tahun 2014. BPOM Indonesia telah merilis pernyataan resmi untuk membantah klaim tersebut di situs resmi BPOM pada 12 November 2014 sebagai berikut.
“Sehubungan dengan adanya pemberitaan di berbagai media sosial mengenai produk makanan kaleng impor asal Thailand yang mengandung darah dan virus HIV, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:
Badan POM melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia (pre-market evaluation).
Badan POM secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).
Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diberitakan tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam makanan kaleng, apalagi virus HIV tidak mampu bertahan hidup di luar host (tubuh manusia). Jadi pemberitaan tersebut adalah HOAX yang menyesatkan.
Kepada masyarakat dihimbau agar teliti dalam membaca label. Jadilah konsumen cerdas yang tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial. Jika ragu-ragu atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, hubungi Contact Center HALO BPOM 500533 atau sms ke 081.21.9999.533 atau email: halobpom@pom.go.id”
Informasi kedua yang berisi daftar minuman dengan kandungan aspartam penyebab kanker dengan mengatasnamakan Dr. H. Ismuhadi, MPH telah dibantah oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBIDI) tahun 2010, Dr. Prijo Sidipratomo berdasarkan kutipan dari Antara. Selain itu, Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Kepala BPOM Kustantinah dalam siaran persnya mengatakan Aspartam yang dapat digunakan di berbagai jenis makanan maupun minuman dikategorikan aman berdasarkan Keputusan Codex stan 192-1995 Rev. 10 Tahun 2009.
Sebagai tambahan, hoaks dengan tema serupa sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Makanan Kaleng Mengandung Virus HIV Aids dan (HOAX) Makanan Kalengan Dari Thailand Mengandung Virus AIDS.
Dengan demikian, pesan yang beredar melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.