[HOAKS] Air Samudra Atlantik dan Pasifik Tidak Bisa Menyatu

Lokasi perairan yang menampilkan dua warna berbeda serta tidak dapat menyatu bukan di perbatasan Samudra Atlantik dan Pasifik.
Perairan dalam video merupakan pertemuan air Sungai Fraser dengan air di Selat Georgia, Samudra Pasifik.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta pernah menemukan klaim keliru yang mengira pertemuan air sungai dan air laut itu sebagai perbatasan Samudra Pasifik dan Atlantik.
Sungai Fraser yang bermuara di Selat Georgia kerap membawa lumpur, sekitar 20 juta ton setiap tahun.
Saat musim semi atau awal musim panas, batas yang terbentuk antara air Sungai Fraser yang mengandung lumpur dan Selat Georgia mudah dibedakan.
Selain lumpur, sedimen air sungai juga membawa fitoplankton yang memengaruhi warna air.
Sebagai informasi, Samudera Atlantik dan Pasifik bertemu di Cape Horn, ujung selatan Chile, Amerika Selatan.
Dikutip dari Live Science, arus kuat di sekitar Samudera Selatan Antartika menarik air searah jarum jam melalui Selat Drake dari Pasifik ke Atlantik.
Peneliti di Universitas Sorbonne dan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), Casimir de Lavergne mengatakan, dari berbagai sumber air yang mengelilingi lautan, terdapat clines atau lapisan air dengan sifat berbeda.
Peneliti membedakan percampuran dan pertukaran air. Percampuran berarti mengubah komponen air secara permanen.
Sementara, pertukaran air hanya berpengaruh pada massa air tanpa menyebabkan percampuran sifat-sifatnya.
Pada intinya, percampuran dan pertukaran air laut tidak akan pernah berhenti. Misalnya, air yang lebih hangat dan segar dari lapisan es yang mencair tidak akan banyak tenggelam, sehingga memperlambat pertukaran air.
“Selama masih ada angin dan pasang surut, akan terjadi percampuran, akan ada arus,” kata de Lavergne, dilansir Live Science.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa air Samudra Atlantik dan Pasifik dapat bercampur atau menyatu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *