KOMPAS.com – Beredar video yang menggambarkan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, berkomentar tentang kondisi demokrasi pada masa Pemerintahan Joko Widodo sekarang ini.
Dalam video itu, Soeharto mengatakan bahwa demokrasi Indonesia semakin memburuk karena politik dinasti dilakukan terang-terangan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten itu adalah hasil manipulasi.
Suara Soeharto dalam video tersebut dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video Soeharto berkomentar tentang kondisi demokrasi Indonesia dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada Minggu (3/3/2024).
Akun itu membagikan klip Soeharto yang disandingkan dengan gambar karikatur Presiden Joko Widodo dan putra sulungya, Gibran Rakabuming Raka. Dalam unggahan itu, Jokowi terlihat sedang menggendong Gibran.
Pada Pemilu 2024, Gibran maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Mereka terdaftar sebagai pasangan calon nomor urut 2.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei memprediksi, pasangan Prabowo-Gibran memenangi Pemilu 2024 dalam satu putaran.
Dalam video yang dibagikan, Soeharto menyebutkan bahwa situasi demokrasi sekarang lebih buruk daripada masa pemerintahannya.
Soeharto mengatakan, ia tidak pernah mengajukan anak-anaknya untuk menjadi presiden atau wakil presiden.