Jakarta, 25 Maret 2024 – Setiap anak di Indonesia, apapun latar belakang orang tuanya, baik agama, suku, pilihan politik, status sosial ekonomi dan pekerjaan, berhak mendapatkan imunisasi agar terlindung dari berbagai penyakit berbahaya yang mengancam jiwa. Sayangnya, jumlah zero-dose atau anak yang belum mendapatkan imunisasi sepanjang 2018-2023 mencapai 1,8 juta anak di seluruh Indonesia. Tahun lalu, zero-dose berada di angka 423.615 anak. Sejumlah faktor yang mempengaruhi keengganan orang tua adalah kekhawatiran akan efek samping, suntikan ganda dan maraknya hoaks dan misinformasi seputar imunisasi.
Untuk meningkatkan minat warga terhadap imunisasi rutin, diperlukan proses edukasi yang praktis, menyenangkan sehingga dapat dengan mudah diterima dan dicerna oleh masyarakat. Kapasitas kader kesehatan menjadi kunci dalam kegiatan edukasi warga. Selain kader kesehatan, keterlibatan tokoh agama, anak muda juga sangat dibutuhkan
Portkesmas mendapat dukungan dari UNICEF Indonesia untuk melakukan kegiatan penguatan kapasitas kader di sejumlah daerah dimana cakupan imunisasi rutin anak masih rendah.
Kemitraan yang diberi nama “Jaga Bersama”, yang akan berlangsung selama tahun 2024 ini diharapkan akan berkontribusi dalam upaya peningkatan kapasitas kader, tokoh agama, dan anak muda untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap imunisasi rutin di sejumlah provinsi prioritas yang meliputi DKI Jakarta, Sumatera Barat, Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I.Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
“Sebagai organisasi anak muda, kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan UNICEF Indonesia untuk dapat bermitra dan melakukan aksi langsung di lapangan untuk meningkatkan cakupan imuniasi rutin dan berbagai layanan kesehatan esensial di Puskesmas,” ungkap Direktur Kerja Sama dan Relasi Media Portkesmas, Savero Dwipayana.
Portkesmas akan bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, termasuk pemerintah, akademisi, kader kesehatan, organisasi profesi dan media untuk menjalankan rangkaian kegiatan. Belajar dari kerja-kerja komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat (Risk Communication and Community Engagement atau RCCE) penanganan pandemi COVID-19, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan.
Pertemuan perdana Portkesmas dan UNICEF Indonesia dilaksanakan di Jakarta (19/03), untuk menetapkan rencana dan indikator kerja. Kedua belah pihak berkomitmen untuk mengembangkan kerangka kerja yang efektif, transparan dan mengedapankan prinsip kesetaraan dan mengacu pada bukti-bukti ilmiah (evidence-based)
“Kemitraan dengan Portkesmas ini menunjukkan komitmen kami dalam dua hal, yaitu pemenuhan hak anak dalam aspek kesehatan dan keterlibatan masyarakat khususnya anak muda dalam berbagai upaya pembangunan masyarakat. Kami percaya kolaborasi ini adalah investasi yang penting untuk transformasi kesehatan di Indonesia ” ujar Rizky Ika Syafitri (Kiky), Spesialis Perubahan Sosial dan Perilaku UNICEF Indonesia yang menjadi penanggung jawab utama kemitraan UNICEF dengan Portkesmas. Harapannya inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak kolaborasi serupa di masa depan, terutama pelibatan anak muda dalam mendukung pemecahan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Untuk informasi lengkap mengenai berbagai kegiatan program Jaga Bersama bisa mengunjungi https://s.id/jagabersama
=====
Tentang Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas)
Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) merupakan organisasi non pemerintahan dan kepemudaan yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer.
Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :
-Promosi Kesehatan.
-Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan Ibu, Anak, dan keluarga Berencana.
-Gizi.
-Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas dilakukan melalui kolaborasi multipihak.
Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com