9 Juli 2023 – Portkesmas dan rekan-rekan dari Komunitas Sehatara kembali mengadakan diskusi kiat-kiat praktis agar fasilitas kesehatan di Indonesia dapat lebih aksesibel untuk penyandang disabilitas. Diskusi dihadiri pula oleh Eva Aryani, Teman Tuli yang merupakan pengurus komunitas Sehatara dimana kelancaran diskusi dibantu oleh drg. Marceline Olivia (pendiri Sehatara), drg. Britania Theresa (pendiri Sehatara), dan dr. Michael Pratama (Communication Manager Sehatara, Spesialis Program Portkesmas) yang menjadi juru bahasa isyarat (JBI).
Kali ini diskusi berfokus pada disabilitas Tuli. Peserta rapat setuju bahwa mempelajari bahasa isyarat, lebih tepatnya BISINDO merupakan salah satu elemen krusial dalam berkomunikasi efektif dengan pasien Tuli. “Kita semua percaya bahwa rekan-rekan nakes, paramedis dan staff pendukung tetap dapat membuat pasien Tuli nyaman saat mencari layanan kesehatan, meskipun belum mempelajari bahasa isyarat”, ungkap dr. Michael Pratama.
Diskusi berlangsung selama 1 jam dan menghasilkan kesimpulan komitmen untuk membuat semakin banyak konten edukasi bagi tenaga kesehatan. “Salah satunya dengan mempelajari etika berinteraksi dengan teman Tuli, dari cara menyapa hingga berinteraksi saat ada JBI yang membantu”, tambah dr. Marceline.
Informasi tersebut akan dirangkum dalam sebuah rangkaian video edukatif yang diharapkan dapat meningkatkan semangat inklusivitas di fasilitas kesehatan seluruh Indonesia.
Portkesmas senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dan upaya aksesibilitas fisik dan non fisik bagi orang dengan disabilitas, termasuk dalam kolaborasi dengan Sehatara. Sehatara adalah komunitas dan organisasi masyarakat pemerhati dan pejuang kesetaraan dalam aspek kesehatan, terlebih untuk penyandang disabilitas.
Ikuti langkah Portkesmas dalam meningkatkan inklusivitas layanan kesehatan di Indonesia melalui www.portkesmas.com